Rabu, 11 September 2013
Engking Sodikin atau yang lebih dikenal dengan Mang Engking, adalah
pemilik dari restoran khas bernuansa alam dengan ciri gubug-gubug di
atas kolam budidaya udang dan ikan air tawar. Mang Engking berasal dari
Tasikmalaya, Jawa Barat. Berawal dari kehidupan yang sangat sederhana,
di tahun 1996, Mang Engking dan beberapa anggota keluarganya hijrah ke
Yogyakarta untuk mengembangkan keahliannya dalam bidang budidaya udang
dan ikan air tawar. Sebelum hijrah, Mang Engking sudah berprofesi
sebagai pembudidaya udang dan ikan air tawar sejak tahun 1988. Ilmu
budidaya tersebut dia dapat secara turun-menurun dari keluarganya. Namun
dari keahliannya tersebut, kebutuhan akan hidup kurang dapat terpenuhi
apabila ia tidak keluar dari Tasikmalaya.
Di awal 1997, ia mulai membina beberapa petani di sekitar tempat
tinggalnya di daerah Sleman, Yogyakarta untuk belajar membudidayakan
udang galah yang kemudian hasilnya dipasarkan ke Cilacap. Dikarenakan
pembayaran yang tidak lancar, maka Mang Engking beralih memasarkan udang
galah tersebut ke Bali sebagai pasokan supermarket dan restoran.
Setelah terjadinya tragedi bom Bali I, ia cukup kesulitan memasarkan
udang galahnya masuk ke Bali. Selain itu sistem pembayaran dirasa sudah
tidak cocok lagi, sehingga pada akhirnya ia mencoba memasarkannya
sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar